Tentu
bagi para ikhwan yang sudah Allah berikan kebenaran dalam hidupnya, yang sudah
menemukan pemahaman yang benar, sangat ingin melakukan sebuah amalan yang di
katakan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam puncak segala amal, tidak lain dan
tidak bukan adalah “ Jihad “ . Namun beberapa dari para ikhwan kita, ada yang
belum sanggup untuk melakukannya. Sehingga sebagian atau mungkin sebagian kecil
dari para ikhwan ( wallahu’alam ) menjadi sosok yang banyak berangan-angan.
Misal seperti masa-masa kita kecil dulu. Kita di suguhi superhero, power rangers dan
hal-hal yang berbau fantasy. Tentu kita berangan-angan ingin menjadi seperti
mereka, hingga kita berpakaian seperti mereka dan bertingkah seperti mereka.
Padahal kenyataannya kita hanya bersandiwara saja.
Begitulah realita yang terjadi pada
sebagian dari ikhwan kita. Ketika keinginan untuk menjadi Mujahid tidak atau
belum tercapai. Mereka malah bertingkah seolah-olah mereka adalah Mujahid, lalu
menyebarkan berita-berita bohong kepada para ikhwan lain bahwa dia sudah
menjadi Mujahid. Hal ini banyak terjadi di dunia maya, khususnya Facebook.
Mereka telah termakan hawa nafsu “ ingin di sanjung “. Ini semua akibat dari
tidak memiliki rasa ketidak sabaran dan malas dalam berikhtiyar. Jika sabar dan
tetap berusaha untuk menjadi Mujahid sesungguhnya, Insya Allah akan berhasil bi
idznillah. Namun karena ketidak sabaran tersebut, menjadikan sebagian ikhwan
kita menjadi orang yang berangan tinggi, bersandiwara menjadi Mujahid,
menyebarkan berita-berita bohong seolah-olah nyata kepada kaum muslimin. Agar
kaum muslimin memang percaya bahwa ia seorang Mujahid.
Kejadian seperti ini banyak saya
dapatkan dari teman-teman saya, bahkan saya pernah mengalaminya sendiri. Ada
yang mengaku sebagai Mujahid di Facebook, namun setelah sebagian ikhwan kita
telah menyelidikinya, ternyata ia hanya seorang pria pecinta pencari akhwat
dengan label Mujahid. Ada lagi yang mengaku Mujahid, selalu meng-upload fhoto
yang seolah-olah itu dia, ternyata setelah diteliti, fhoto itu hanya editan
Photoshop. Bahkan ada yang lebih parah lagi seorang yang mengaku Mujahid,
memiliki kelompok dan Amir. Ia mengaku menjadi perantara bagi para ikhwan untuk
dapat berangkat kesuriah. Ia memberi arahan bagi para ikhwan yang ingin
kesuriah agar memberi uang ratusan ribu kepada mereka, lalu mereka mengaku akan
mengurusnya, namun setelah uang didapat, mereka hilang begitu saja. Ini adalah
bentuk penipuan berkedok Mujahid.
Bagi yang merasa masih mengaku
Mujahid dan menyebarkan berita-berita bohong kepada kaum muslimin, tapi pada
kenyataannya ia hanya menghabiskan waktunya di depan komputer atau laptop, dan
tidak ada tindakan yang nyata, segeralah sadar dan bertobatlah kepada Allah.
Lebih baik menjadi orang biasa atau menjadi pendukung Mujahid dari pada mengaku
Mujahid tapi pada kenyataannya adalah pembohong dan penipu. Jangan kotori gelar
Mujahid dengan hawa nafsu. Berhentilah mengaku-ngaku sebagai Mujahid tapi pada
kenyataannya adalah pembohong dan penipu. Ingatlah, Allah Ta’ala berfirman, “Tiada
suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas
yang selalu hadir” (QS. Qaaf : 18)
Dari Ibnu Mas’ud , bahwa
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya
kejujuran itu menuntun kepada Al-Birr (kebaikan), sedangkan kebaikan itu
mengantarkan ke dlm surga. Sesungguhnya seseorang senantiasa bersikap jujur
hingga ia dicatat di sisi Allah Ta’ala sebagai orang yang jujur. Dan
sesungguhnya Al-Kadzib (kebohongan) itu mengarahkan pada kejahatan, sedangkan
kejahatan itu menjerumuskan ke dlm Neraka. Sungguh seseorang senantiasa
berbohong hingga dicatat sebagai pendusta.” (HR. Bukhari (10/423)
Dalam mensyarahkan hadits diatas,
para ulama menyatakan; Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada amalan
shalih yang bersih dari segala cela. Al-Birr adalah sebutan umum bagi segala
kebaikan. Ada juga yang berpendapat bahwa Al-Birr adalah Surga. Jadi, Al-Birr
bisa dimaknai segala amal shalih; & Surga. Adapun Al-Kadzib (kebohongan),
maka perbuatan ini akan mengantarkan pada kejahatan, yaitu berpalingnya dari
sifat istiqamah. Ada juga yang mengatakan bahwa kebohongan adalah
kemaksiatan yang paling cepat menyebar. Mari perbaikilah niat kita, tata
ulanglah niat kita. Kita berniat ingin menjadi Mujahid, namun ketika kita belum
bisa menjadi Mujahid, maka bersabarlah dan teruslah berusaha untuk mencapainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar